MADAME KALINYAMAT
MADAME KALINYAMAT
Judul : Madame Kalinyamat
Penulis : Zhaenal Fanani
Tahun terbit : 2009
Jumlah halaman: 426
Jenis : fiksi sejarah
Sejarah kerajaan Islam di Indonesia ternyata tidak selalu gilang-gemilang, salah satunya atas apa yang terjadi pada kerajaan Demak pasca meninggalnya Sultan Tranggono. Demak terbagi menjadi tiga kerajaan kecil demi menghindari terjadinya perang saudara. Meskipun begitu tetap saja perang saudara tidak terelakkan. Kematian salah satu pihak menghadirkan dendam bagi pihak lain dan ini menimbulkan pertumpahan darah yang tak kunjung usai.
Salah satu korbannya adalah Pangeran Kalinyamat yang dibunuh oleh Arya Penangsang. Demi membalaskan dendam suaminya, istri Pangeran Kalinyamat berpuasa di sebuah gunung dan menanggalkan pakaiannya hingga ada seseorang yang membawa kepala Arya Penangsang dihadapannya. Selain itu orang yang berhasil membawa kepalanya akan dihadiahi sebuah daerah yang kelak menjadi tonggak bagi berdirinya kerajan Islam yang tidak kalah besarnya. Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena menghadirkan cerita sejarah dalam perspektif narasi. Jalan ceritanya yang mengalir memudahkan kita menghubungkan puzzle-puzzle sejarah aslinya melalui novel ini. Maka buku ini sangat sayang apabila dilewatkan.
Judul : Madame Kalinyamat
Penulis : Zhaenal Fanani
Tahun terbit : 2009
Jumlah halaman: 426
Jenis : fiksi sejarah
Sejarah kerajaan Islam di Indonesia ternyata tidak selalu gilang-gemilang, salah satunya atas apa yang terjadi pada kerajaan Demak pasca meninggalnya Sultan Tranggono. Demak terbagi menjadi tiga kerajaan kecil demi menghindari terjadinya perang saudara. Meskipun begitu tetap saja perang saudara tidak terelakkan. Kematian salah satu pihak menghadirkan dendam bagi pihak lain dan ini menimbulkan pertumpahan darah yang tak kunjung usai.
Salah satu korbannya adalah Pangeran Kalinyamat yang dibunuh oleh Arya Penangsang. Demi membalaskan dendam suaminya, istri Pangeran Kalinyamat berpuasa di sebuah gunung dan menanggalkan pakaiannya hingga ada seseorang yang membawa kepala Arya Penangsang dihadapannya. Selain itu orang yang berhasil membawa kepalanya akan dihadiahi sebuah daerah yang kelak menjadi tonggak bagi berdirinya kerajan Islam yang tidak kalah besarnya. Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena menghadirkan cerita sejarah dalam perspektif narasi. Jalan ceritanya yang mengalir memudahkan kita menghubungkan puzzle-puzzle sejarah aslinya melalui novel ini. Maka buku ini sangat sayang apabila dilewatkan.