Tentang Mata
Mata,
satu anugrah Allah yang sering kita lupa untuk jaga. Bayangkan jika dunia tanpa
mata, atau mudahnya kita tanpa mata. Membaca, melihat, bergerak, belajar,
bermain, bercinta, manakah yang tidak ada unsur dari mata yang
menyokongnya? Mata selalu ada ketika
kita beraktivitas.
Mata itu bagi
aku memberikan sebuah arti . Sendu, semangat. Mata itu adalah cerminan energimu. Saat bahagia, saat sembab sedih, bahkan
berapi- api. Mata memancarkan “aura” dari keteguhan jiwamu. Pernah suatu kali aku
membaca dari buku motivator mana, *lupa, haha; dari mata kamu akan melihat
seberapa kuat orang itu. Ya, aku pun menyadari bahwa mata juga menunjukan tekad
seseorang. Tataplah mata maka kau akan melihat kekuatan orang itu
Cukup.
Mata dalam aktivitas. Aku ingin berbagi tentang “mata” yang pernah kulihat,
terkandung kemurnian, dan “cahaya”. Pertama aku menatap, aku seakan tertarik ke
dalam zona magnet yang ia pancarkan melalui matanya. Indah dan menawan. Entah
ia sengaja atau tidak, tapi aku tetap terseret masuk ke dalam zona itu. Mata
yang hitam sedikit coklat, bulat, pekat, namun bersinar. Kombinasi yang sedikit
“aneh” karena terkandung hitam dan sinar. Tapi itulah matanya. Mata yang
memancarkan energi dari dirinya. Tidak, tidak, matanya tidak sipit, juga tidak
besar. Entah apa indikator besar dan kecil itu. Hanya, yang aku tahu pasti mata
itu sedikit lebih besar dari kebanyakan, namun pas. Mata itu sangat cocok
dengan garis wajahnya. Menambahkan unsur keindahan dari cahaya yang dipamerkan.
Lembut
untuk dilihat dan sejuk dirasakan. Pesona dari mata itu membujukku untuk larut
dalam senyuman yang ditawarkannya. Tak sanggup untuk menolak, tak pula untuk
melawan. Biarkanlah pandangan ini menerawang ke kedalaman arti yang
dipancarkan.